Semua akan baik-baik saja. Gagal itu perihal lumrah. Ujian itu datangnya betul dari Yang Maha Kuasa karena Tuhan tahu kita mampu. Jangan patah semangat, jangan redup nyala senyummu. Jangan berhenti, nanti banyak hati yang patah.

Ingat-ingat saja kalau kemarin kamu sudah lakukan dengan sangat baik. Sudi menahan lapar dan akhirnya memutuskan untuk makan mi instan di tengah waktu istirahat. Sudah berkorban berjuang pulang pergi dari rumah ke tempat kursus, yang entah berapa kilometer telah kamu tempuh. Dari situ aku pun tahu kamu kuat, Tuan.

"Hold on a little longer, dear..."

"Take your time to pull yourself together and try again."

Jangan gentar, jangan goyah. Sebentar lagi sampai tujuan, sabar. Setiap pagi datang harus jadi rasa syukur. Usahakan ikhlas jadi pekerjaan nomor satu. Mulai ulang semua jadi yang kedua. Selanjutnya dan sisanya: semangat, niat baik, usaha, dan doa yang tiada henti. Tak boleh lupa mohon doa restu orang tua.

Tuan sampai di titik ini, bagi Puan, itu sudah sangat membanggakan. Mengapa? Karena Puan belum tentu sekuat itu. Meski Puan tahu kapasitas diri kita ini berbeda-beda, pencapaianmu, menurutku tetap sesuatu yang patut diberi ucapan selamat. 

Gagal itu perihal lumrah. Tuan masih punya kesempatan untuk bangun lagi dari jatuh tersandung. Yang utama mengusahakan yang lebih baik dari sebelumnya. Semangat baik. Semoga Tuhan memberkati Tuan.